UPAYA MEMBANGUN DEMOKRASI DI SKJM DALAM ERA MODERNISASI

Written by Heri Susanto on Kamis, Februari 14, 2008

Tentang Sinyalemen Inefisiensi Karyawan

Penulis pikir karyawan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah korban dari suatu citra inefisiensi yang belum tentu tepat sasaran. Saya suka membela bila dikatakan karyawan tidak efisien. Itu tergantung person-nya. Kalau di swasta, bila kinerjanya turun, ia akan dipecat atau diberi tindakan lain. Kalau di (lingkungan) kita kan belum ada model “reward and punishment” yang konsisten seperti itu

Gaji kita yang mulai ada perubahan ketingkat kesejahteraan yang lebih baik, seharusnya menjadi pemicu agar kita lebih profesional. Walaupun demikian sebaiknya sistem imbalan reward and punishment harus di kaji kembali dan dikaitkan dengan kinerja yang berdampak langsung terhadap kemajuan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Ini harus didukung political will yang baik. Saya rasa kita juga harus punya semacam labor union yang semakin solid dan kuat di masa depan. Jangan sampai terjadi di masa depan kita mempunyai “Serikat Karyawan” yang sangat politis dan terkesan dipaksakan. Harus ada forum dimana persoalan karyawan itu harus dibahas dan ketidakpuasan harus dinyatakan. Harus ada media di luar kedinasan.

Tentang Kontribusi Utama Karyawan di Perusahaan

Menurut saya ada tiga hal pokok kontribusi karyawan dalam perusahaan, yaitu :
1. Memberikan kestabilan kinerja perusahaan dan kinerja organisasi SKJM.
2. Menjalankan policy Top Manajemen dan policy Ketua DPP/DPC SKJM.
3. Memberikan kenyamanan kepada masyarakat dengan pelayanan yang baik

Saat Saat ini sayangnya belum maksimal, karena masih ada anggapan bahwa karyawan yang baik bukan yang kreatif, tapi yang loyal. Kalau disinggung tentang adanya inefisiensi maka itu bukan hanya ada di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Di sebagian perusahaan swasta mana pun ada. Sebagian besar karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk orangnya baik-baik. Motivasi mereka jadi karyawan di PT Jasa Marga (Persero) Tbk karena mengharapkan job security dan mengharapkan kestabilan. Kata kuncinya Integritas dan disiplin dan secara umum saya lihat tidak kurang. Kalaupun ada kesalahan maka itu adalah sikap tidak kreatif dan tidak imaginatif. Tapi bukan suatu dosa bila karyawan tidak bisa seperti itu, yang harus kreatif dan inisiatif adalah orang yang berada di ujung depan perubahan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Tentang Modernisasi dan Kesiapan Karyawan.

Modernisasi bukan kayak ujian, ada yang lulus dan tidak lulus. Mungkin seperti ujian yang ada nilai sembilan atau delapan dan modernisasi bukanlah suatu perubahan yang tajam, yang penting peranannya yaitu sikap dan perilaku kita. Jangan salahkan karyawan karena mereka hanya mendukung policy atasan. Tidak perlu persiapan khusus untuk menyambut modernisasi. Mulailah dari diri sendiri. Dalam lingkungan sendiri, terapkanlah demokrasi..! Jangan budayakan ABS..!. Dan berekspresilah secara bebas. Kalau ada karyawan yang bicara benar , dukung dong..! Kalau Ketua DPP/ DPC SKJM bicara bagus , dukung,.! jangan diam saja. Ciptakan suasana kalau ada karyawan yang berada dalam posisi untuk mengubah, harus didukung, sehingga nanti banyak karyawan yang akan tampil ke depan untuk mengubah keadaan, sehingga kehidupan kita jadi lebih baik. Makanya harus ada perubahan, minimal perubahan secara alami. Nanti akan muncul karyawan-karyawan yang mudah di kontrol. Karena di perusahaan kita ini orang masih mau dengar pendapat orang lain, asal sering-sering diingatkan. Yang payah adalah yang tak bisa dan tak mau diingatkan. Jadinya kekuasaan dapat merusak orang. “Power tends to corrupt”. Itu benar.

Tentang Demokrasi

Demokrasi artinya memberikan kesempatan semua orang untuk maju tanpa menghiraukan perbedaan ras, kelamin, koneksi dll. Demokrasi sebagai kepemimpinan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.

Demokrasi sesungguhnya adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat praktek dan prosedur yang terbentuk melalui proses panjang dan sering berliku-liku. Demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan, yang terdiri dari atas: Kedaulatan rakyat, Kepemimpinan berdasarkan persetujuan dari yang dipimpin, Kekuasaan mayoritas, Hak-hak minoritas, Jaminan hak-hak asasi manusia, Pemilihan yang bebas dan jujur, Persamaan didepan hukum, Pembatasan kepemimpinan berdasarkan aturan (konstitusional), Pluralisme sosial,ekonomi dan politik, Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat. Ini yang perlu ada dalam kultur politik di perusahaan.

Sebetulnya kultur politik kita sudah maju di tingkat bawah dan menengah, tapi harus diteruskan oleh lapisan atas. Suatu saat penulis percaya akan terealisasi juga. Buktinya..? Sekarang banyak karyawan muda dan kalangan Pengurus SKJM punya keberpihakan yang besar pada lapisan karyawan di tingkat bawah. Penulis melihat ada kesadaran politis yang besar. Ada sense of democracy yang besar , tinggal menunggu waktu saja agar organisasi SKJM lebih berani untuk mempraktekannya.

Penulis memang concern dengan demokrasi. Dulu ada petinggi kita yang pernah bertanya, apakah tujuan suatu perusahaan hanya demokrasi ? Bukankah kita juga perlu makan, kerja dll ? Demokrasi belakangan saja, kalau yang lain sudah terpenuhi, itu katanya. Penulis akui itu benar, tujuan kita bukan hanya demokrasi. Tapi penulis percaya itu semua dapat dicapai melalui demokrasi, dan bahkan akan lebih bagus pencapaiannya. Demokrasi itu tolok ukur yang paling obyektif dan kita sudah siap untuk itu


Tentang Hak Asasi Manusia

Konsep Hak Asasi Manusia, dalam rumusan penulis adalah berintikan hak-hak alamiah yang tidak dapat dicabut karena HAM adalah karunia dari Tuhan. Hak-hak tersebut tidak hancur ketika komunitas karyawan diciptakan, baik komunitas karyawan maupun Top Manajemen tidak dapat mencabutnya. Hak-hak tersebut meliputi kebebasan berbicara dan berpendapat, kebebasan beragama dan berkeyakinan, kebebasan berserikat, hak untuk mendapat perlindungan yang sama di depan hukum, hak atas proses sewajarnya dan pengadilan yang jujur. Hak-hak tersebut sama sekali bukan daftar lengkap hak-hak yang dinikmati karyawan dalam perusahaan yang demokratis, tetapi setidaknya sudah mencakup hak-hak inti yang harus dijunjung tinggi oleh perusahaan yang demokratis.

Perspektif penulis untuk SKJM dalam kinerja kedepannya yaitu bukan hanya Pengurus SKJM dan Top Manajemen terkait lainnya yang terlibat, namun harus dilihat bahwa jalannya kinerja SKJM juga akan melibatkan karyawan yang semakin kritis dan berpikiran maju.
Hal yang tidak boleh dilupakan oleh Pengurus SKJM dan Top Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai perusahaan publik adalah hak warga negara (Citizen Rights), pengaturan hak warga negara terhadap layanan publik adalah tidak terbatas pada hak substantif seperti hak atas akses informasi dan hak untuk diperlakukan secara adil dan tidak diskriminatif, tetapi juga hak prosedural seperti hak-hak gugat warga negara (Citizen Lawsuit), Legal standing dan Class action, sehingga tidak terbuka peluang umum bagi karyawan dan masyarakat yang tidak dilayani dengan manusiawi untuk melakukan langkah hukum meminta pertanggung jawaban hukum kepada Pengurus SKJM dan Manajemen PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Tentang Idealisme

Idealisme itu istilah yang sangat rancu dan tidak operasional, tidak usah ngomong idealisme kecuali untuk diri sendiri. Hubungan kerja yang harus ditekankan adalah profesionalisme, karena lebih fair, lebih realistis dan sustainable. Saran penulis, jangan pesimis, dan jadilah karyawan yang baik untuk masa depan, jangan pakai standar masa lalu. Kerjalah untuk kita sendiri, jangan pakai slogan kerja untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Soalnya kalau kita kerja, terus semakin berdaya guna dan makin profesional, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga akan maju.
Jadilah profesional yang baik. Jadilah karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang profesional. Kita boleh saja dengar Top Manajemen bicara, tapi juga boleh dengar media masa cetak dan elektronik. Karena itu, perbesarlah jendela input, yang akan dijadikan nilai-nilai untuk kita kembangkan sendiri dalam “UPAYA MEMBANGUN DEMOKRASI DI SKJM DALAM ERA MODERNISASI”.***

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
 
Google
 

LINK