BANJIR AIR DI JALAN TOL BANDARA VS BANJIR LUMPUR DI LAPINDO

Written by Heri Susanto on Sabtu, Maret 15, 2008

Misteri mundurnya Direktur Operasi Jasa Marga tidak terlepas dari berbagai kontroversi dari nuasa politisasi Jasa Marga sebagai korporasi.
Nuansa politisasi dari penunjukan Direksi pengganti sampai dengan mundurnya Direktur operasi Jasa Marga secara kesatria kerap mewarnai head line news berbagai media cetak dan elektronik.

Tentunya masyarakat bertanya-tanya ada apa di balik mundurnya Direktur Operasi tersebut. Jika alasannya hanya banjir di jalan tol bandara tentunya alasan ini tidaklah logis. Banjir di berbagi daerah akibat musim hujan memang kerap terjadi di mana – mana. Acapkali kita sering menyalahkan alam yang tidak bersahabat atau kurangnya kepedulian lingkungan sehingga alam menjadi marah di buatnya. Namun, banjirnya jalan tol bandara tidak sepnuhnya akibat kesalahan Jasa Marga, apalagi langsung menghakimi kesalahan Direktur Operasi.

Jika kita cermati, banjirnya jalan tol bandara tidak terlepas dari carut marutnya tata ruang kota oleh pemerintah daerah mau pun pemerintah Pusat. Pembangunan Perumahan Pantai Indah Kapuk dan berbagai kawasan pergudangan yang seharusnya menjadi daerah resapan air di seputar hutan bakau adalah sumber biang keladinya.

Lantas apa hubungannya Banjir di jalan tol bandara dengan Banjir Lumpur di Lapindo ?

Ini dia kejanggalannya. masyarakat harus di berikan informasi yang sebenarnya. Banjirnya jalan tol Bandara ternyata bukan kali ini saja terjadi. Pada tahun sebelumnya sudah kerap kali terjadi namun tidak ada upaya dari Pemerintah daerah mau pun Pemerintah Pusat mencarikan solusi.

Di Jakarta tidak hanya ada bandara Soekarno – Hatta ternyata semua orang pun tahu kalau ada bandara Halim Perdana Kusuma yang dapat di fungsikan untuk gerbang Internasional mau pun domestik.

Lebih anehnya lagi, Pemerintah Daerah mau pun Pemerintah Pusat tidak meninjau kembali keberadaan kawasan elit Pantai Indah Kapuk dan kawasan pergudangan. Lebih mengherankan lagi tidak adanya subsidi pemerintah kepada Jasa Marga untuk membangun jalan layang sebagai pengganti jalan tol bandara yang ada sekarang.

Ketersediaan pompa air yang ada tidak akan sanggup menghalau datangnya curah hujan yang tinggi dan datangnya air laut yang pasang. Kerugian yang terjadi akibat banjir di jalan tol bandara sering kali di buat bombastis dan tidak berimbang. Pemerintah cenderung mendengung-dengungkan rasa malu yang luar biasa karena Jalur bandara merupakan jalur VIP yang menjadi cerminan harga diri bangsa ini.

Namun Pemerintah juga lupa bahwa cerminan harga diri bangsa ini bukan terletak pada masyarakat internasional. Cerminan harga diri justru ada pada hati rakyatnya yang di buat terbengkalai akibat ulah Lapindo Brantas yang menyebabkan kesengsaraan masyarakat Sidoarjo. Berapa pun kerugian yang di akibatkan banjir air di jalan tol bandara tidaklah sebesar kerugian yang di timbulkan oleh banjir lumpur di Lapindo. Kerugian yang diakibatkan Lapindo sangatlah besar, apalagi ada asset Jasa Marga yang tidak lagi bisa di operasikan di Sidoarjo. Belum lagi kerugian akibat hilangnya potensi pendapatan tol dari ruas Surabaya – Gempol yang sudah tidak terhitung jumlahnya. Lebih mirisnya lagi, yaitu jalan tol yang terendam banjir tidak ada kompensasi penggantian dengan jalan tol yang lainnya.

Kerugian yang terjadi pada masyakat Sidoarjo dan Jawa Timur pada umumnya juga sudah tidak terhingga lagi. Perekonomian macet dan biaya produksi distribusi barang dan jasa menjadi tinggi. Lantas kemana saja hati nurani Pemerintah ini ? Mengapa Jasa Marga sangat di politisir ? Tentunya kita boleh saja menduga, mundurnya Direktur Operasi Jasa Marga akan di ikuti skenario selanjutnya untuk mengamputasi Jasa Marga sebagai korporat oleh pihak-pihak tertentu di negeri ini. Nuansa mengobok-obok Jasa Marga oleh Pemerintah yang menjadikan alasan banjir air di jalan tol bandara, tidak terlepas dari niatan segelintir elit politik negeri ini untuk menjadikan Jasa Marga sebagai ATM untuk pemilu 2009.

Haruskah kita hanya menunggu skenario selanjutnya tanpa melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan asset bangsa ini ?

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
 
Google
 

LINK