DESAIN AIR CONDITIONER DAN ENGINEERING JUDGEMENT
Written by Heri Susanto on Selasa, Agustus 16, 2022Bacalah dengan tenang, perhatikan setiap kalimat yang ada !
Tulisan ini Satire, kasus dan peristiwa dapat terjadi pada
proyek infrastruktur lainnya.
Air Conditioner (AC) Sering Rusak
Tulisan kali ini tentang pendingin ruangan (Air Conditioner)
atau umumnya kita menyebutnya AC di PT ABC.
Justifikasi teknik PT ABC mengganti AC yang semula Freon R22
menjadi R32 karena Freon R32 memiliki index angka dingin yang lebih rendah
dibanding R22, pendinginan AC dengan freon R32 lebih cepat dingin dan hemat
listrik dibandingkan Freon R22. Penggunaan Freon R32 lebih ramah lingkungan dan
memiliki pendinginan suhu yang lebih baik.
Kontrak pekerjaan mengganti 100 unit AC, semula AC R22
diganti menjadi AC Baru R32 yang dikerjakan oleh Koperasi Karyawan PT ABC. PT
ABC ini bukan nama PT yang sebenarnya, berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai
10 kantor cabang di berbagai Propinsi di Indonesia.
Kok bisa sering terjadi kerusakan AC, padahal banyak
Insinyur di PT ABC. Tapi seiring berjalannya waktu dan pengalaman, kita yang
pernah menjalani peran sebagai perencana heran, mendengar berita pekerjaan AC
yang sering rusak.
Desain yang Keliru
Ini baru dugaan loh ya. Jangan buru-buru menyalahkan si A
atau si B. Meskipun kerusakan yang terjadi masih dugaan dari para para karyawan
PT ABC itu sendiri. Sebab yang menyatakan kegagalan pekerjaan AC haruslah orang
yang pakar dan ahlinya.
Oke kita berangkat dari asumsi bahwa terjadi kebocoran freon
yang menjadikan AC tidak dingin.
Apa penyebab dari Freon Bocor tersebut ?
Masih menurut para karyawan PT ABC. Terjadi Freon Bocor
akibat pipa tembaga Freon tidak diganti pada saat penggantian AC type Freon R22 menjadi R 32. Bahkan ada salah
satu karyawan “PT ABC” yang kita sebut saja bernama Pak Amir bukan nama
sebenarnya.
Dari awal pemasangan AC, Pak Amir sebagai karyawan PT ABC, sudah mengingatkan bahwa pipa Freon R22 mempunyai ketebalan 0,5 mm, ini tidak akan kuat menahan tekanan Freon R32 yang tinggi. Sebab, Pak Amir tahu persis untuk AC yang menggunakan Freon R32 harusnya menggunakan pipa Freon ketebalan 0,6 mm agar kuat menahan tekanan tinggi dari Freon R32. Tapi tidak digubris oleh pemborong, malah Pak Amir di abaikan. Buktinya sekarang AC tidak dingin.
Wuih, ini karyawan PT ABC, apa karyawan PT ABC ? Tentunya
ini bukan karyawan PT ABC biasa karena bisa paham betul bahwa ketebalan pipa
freon merupakan faktor terpenting bagi instalasi AC. Jika salah mengenali Type
Freon bisa fatal akibatnya. Kita akui karyawan PT ABC ini bukan karyawan biasa.
Dan seandainya kita di posisi pengawas pemasangan AC tersebut pastinya kita
akan menerima masukan dari Pak Amir.
Pada intinya penulis sangat setuju pekerjaan AC dikontrakan
ke Koperasi Karyawan dengan harapan Koperasi mendapatkan keuntungan namun
keuntungan Koperasi juga harus menguntungkan PT ABC. Jangan sampai terjadi
Koperasi untung tapi PT ABC merugi akibat kerusakan AC yang terus menerus
sehingga menggelembungkan biaya pemeliharaan AC.
Dampak dari Desain yang Keliru
Engineering Judgement, Ya betul. Pertanyaan dari tulisan ini
diawali mengapa banyak insinyur tetapi masih banyak kasus-kasus kerusakan mirip
dengan pekerjaan AC maka jawabannya adalah engineering judgement yang terkadang
disepelekan, tidak di asah, dan bahkan sering terkikis akibat tekanan atasan
ataupun tawaran yang “menggiurkan” dari pihak lain. Terbukti Engineering
Judgement Pak Amir tepat.
Diluar masalah tersebut, penulis sering temui kasus-kasus
proyek infrastruktur dilapangan yang mirip-mirip dengan kasus AC yang tidak
dingin. Desain yang keliru dan Perencanaan yang tidak matang menyebabkan
pelaksanaan di lapangan jadi kalang kabut dan terjadi kerusakan dini alias umur
layanan konstruksi tidak sesuai rencana.
Anehnya ketika mau review desain seringkali dituding ingin
merubah-rubah perencanaan tanpa dasar. Bahkan juga dituduh mengurangi volume
atau
sebaliknya menggelembungkan volume demi mendapatkan
keuntungan bersama dengan kontraktor. Sakit memang dituduh macam - macam. Namun
kita harus berbesar hati, barang kali yang sering menuduh itulah yang sering
menjadi “Pemain” dalam hal begini-beginian, jadi tidak perlu diambil pusing,
jalan terus !
Inti dari Engineering Judgement
Engineering Judgement menjadi hal yang mutlak yang harus
kita miliki selaku insinyur. Kita selalu dituntut untuk memutuskan benar atau
salah dengan tepat meskipun waktu pengambilan keputusan yang terbatas dan
mempertimbangkan segudang teori kuliah dan peraturan lain. Apabila di lapangan
ditemukan keganjilan yang perlu diperbaiki ya wajib kita perbaiki. Namun
seringkali ada “kebijaksanaan” dari atasan yang harus kita akomodir sehingga
merubah Engineering Judgement kita. Tentunya kita memiliki batas toleransi,
apabila sudah melewati batas yang terlampau berbahaya maka saatnya hati nurani
berkata TIDAK. **HS05258