HIJRAH UNTUK MEMBANGUN CAKRAWALA

Written by Heri Susanto on Rabu, Agustus 17, 2022

HIJRAH UNTUK MEMBANGUN CAKRAWALA 
HOLDING PT JASA MARGA (PERSERO) TBK JAUH KE DEPAN  

Oleh : Heri Susanto/05258

Mencermati Corporate Action yang dilakukan oleh Holding PT Jasa Marga (Persero) Tbk (HC JSMR) melalui Refinancing Asset Recycling 2022  - 2025. 

Refinancing Asset Recycling berupa Divestasi beberapa ruas Jalan Tol dan Spin Off yang berlanjut ke penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Koridor Jalan Tol Trans Jawa untuk PT Jasa Marga Jalan Tol Trans Jawa (JTT).

Direksi HC JSMR sebagai pemimpin bisnis dan timnya memiliki cakrawala rencana jangka panjang beberapa puluh tahun ke depan. Direksi HC JSMR perlu menyusun rencana jangka panjang agar jelas, jalan mana yang mungkin dilalui untuk menuju sasaran.

Cakrawala Direksi HC JSMR jauh ke depan untuk Koridor Ruas Jalan Tol Trans Jawa, PT Jasa Marga Jalan Tol Trans Jawa (JTT)  hingga tahun 2044. Tujuannya untuk peningkatan kemampuan investasi yang akan berdampak positif bagi pengembangan bisnis, terutama sebagai pelaku industri jalan tol terbesar di Indonesia, yang masih diharapkan menjadi agen pembangunan (agent of development) oleh pemerintah.

Cakrawala Para Pemimpin Korporasi Dunia

Nah, jika kita berselancar di dunia internet. Kita temukan cakrawala para pemimpin korporasi dunia serupa dengan cakrawala Dewan Direksi JSMR. 

Dunia yang makin terbatas sumber daya alamnya dan kian sengit persaingannya menuntut Direksi HC JSMR berpikir jauh. Saking jauhnya, mereka tak lagi berpikir apakah kelak masih menjabat atau tidak, masih diberi umur panjang atau tidak, untuk melihat hasilnya. Rentang waktu itu biasanya 10—20 tahun ke depan. 

Cakrawala Jasa Marga 2022 - 2044

Leverage

Tujuan Direksi terhadap Refinancing Asset Recycling 2022  - 2025 diharapkan akan meningkatkan efek leverage dari konsolidasi HC JSMR dan kemampuan investasi. 

Langkah cerdik dari Rencana aksi korporasi Spin Off dan IPO JTT menjadikan persepsi positif investor atas penilaian (valuation) dari HC JSMR, Dampak positifnya peringkat (rating) gabungan lbh baik sehingga  faktor pengalinya (multiple factors) menjadi meningkat dibandingkan dgn HC JSMR tdk terkonsolidasi di Koridor Ruas Jalan Tol Trans Jawa. Seiring dgn meningkatnya nilai perusahaan, kemampuan pendanaan modal & akses ke pasar modal (baik ekuitas maupun obligasi) menjadi lebih efektif sehingga menurunkan biaya modal.

Lazimnya, dalam setiap aksi korporasi perusahaan kelas dunia memiliki proyeksi yang diinginkan.
Proyeksi yang diinginkan dari JTT periode 2024 - 2044 yaitu ;

1. Peningkatan Laba bersih dan Pelunasan Hutang APJT

2. Terjadi tren deleveraging karena pelunasan hutang dan peningkatan  ekuitas. Hal ini berpotensi menghasilkan penurunan nilai Debt Equity Ratio (DER).

3. Proyeksi pembayaran deviden ke pemegang saham karena pertumbuhan Aset sejalan dengan peningkatan laba yang signifikan.

4. Proyeksi Akuisisi Saham Jalan Tol Swasta dan Asing. Leverage HC JSMR yang besar pada masa yang akan datang dapat menjadi alat Negara dalam rangka “nasionalisasi” Jalan Tol-Jalan Tol strategis melalui akuisisi saham perusahaan Jalan Tol swasta atau asing yang masih ada konsesi mau pun yang sudah habis masa konsesinya, kepemilikan sahamnya suatu saat dilepas ke Indonesia, seperti contohnya yang terjadi di PT Freeport Indonesia. Pada ujungnya, upaya mewujudkan Pasal 33 UUD 1945, yaitu pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan masyarakat lebih dapat diwujudkan.

Leverage HC JSMR  yang lebih besar kapasitasnya akan lebih mudah didorong untuk pengembangan jaringan jalan tol untuk menuju logistik murah dan energy terbarukan serta pengelolaan lingkungan yang saat ini Indonesia masih tertinggal. 

Sasaran Masa Depan

Umumnya kebanyakan Korporasi di Indonesia pada saat melakukan aksi korporasi memiliki dua tantangan yang berkaitan erat dalam menuju sasaran masa depan yang diinginkan

Pertama, Umumnya Korporasi di Indonesia sering lupa bahwa upaya meraih sukses memerlukan waktu dan upaya. Apalagi jika antara kemampuan financial engineering hari ini dan sasaran sukses yang dituju untuk membangun aset produktif ada jurang yang lebar.  

Strategi menjembatani jurang ini makin memerlukan upaya yang lebih besar dan memakan waktu. Budaya instant di sini bisa menjadi salah satu kambing hitamnya. Penyakit ingin segera menuai hasil, yang menjangkiti masyarakat, ternyata juga merasuki sebagian para pemimpin (bisnis), sehingga mereka lebih suka mencapai suatu hasil dengan sumber daya seirit mungkin, baik modal, tenaga, maupun waktu. Oleh karena itu, suatu rencana yang terlalu panjang waktunya (di atas 10 tahun) jarang masuk dalam benak mereka.

Kedua, Umumnya Korporasi di Indonesi acap kali menyukai rencana yang masih sempat di nikmati hasilnya, bukan rencana yang hasilnya tak bakal di nikmati. Oleh karena itu, mereka cenderung memikirkan rencana tahunan dan jangka panjang yang berkisar lima tahun. 

Namun, Direksi JSMR mengajak kita semua untuk mulai memikirkan rencana berjangka di atas 10 - 20 tahun. Direksi HC JSMR mengajak Insan HC JSMR untuk bisa atau terbiasa memanjangkan dan memperluas cakrawala hingga jauh ke depan. Penulis, meyakini semua Insan HC JSMR bisa dan siap untuk itu.

Begin With The End in Mind

Seyogianya, memajukan Korporasi besar seperti HC JSMR tempat kita berkiprah dimulai dengan (hasil) akhir (begin with the end in mind). Untuk Korporasi yang berskala menengah dan kecil, hasil akhir di sini adalah posisi dan kondisi organisasi yang diinginkan dalam waktu 2—3 tahun mendatang. 

Untuk Korporasi sebesar HC JSMR, hasil akhirnya adalah posisi dan kondisi Korporasi dalam kurun yang panjang. Makin besar Korporasinya, makin baik jika cakrawalanya adalah dalam puluhan tahun, 10—20 tahun ke depan. Jadi hal yang wajar Direksi HC JSMR memperhitungkan kondisi yang diinginkan di tahun 2044.

Bercermin

Bercermin pada kebanyakan perusahaan kelas dunia yang sukses, waktu yang mereka butuhkan untuk meraih keberhasilan saat ini bukanlah dalam hitungan tiga, lima, atau tujuh tahun. Waktu yang mereka habiskan bisa mencapai sepuluh tahun atau dua puluh tahun lebih. 

Keberhasilan mereka adalah murni dari upaya operasional, Keahliannya mengelola keuangan dan investasi, Pengembangan Human Capital, Pengembangan Research and Development, Rekayasa Teknik Sipil bukan karena matang dikarbit melalui merger dan akuisisi atau teknik manajemen lainnya yang sifatnya membesar seketika.

Guru dan Murid

Lihatlah Khazanah BUMN Malaysia. Negeri jiran itu hari ini kondisinya tidak sama dengan 30 tahun lalu. Indonesia adalah guru yang sebenar-benarnya guru bagi Malaysia. Banyak tenaga terampil dan akademik Indonesia yang dikirim ke Malaysia untuk mendidik mereka. Saat itu banyak tenaga ahli teknik Jalan dan Jembatan dari  Indonesia yang di kirim ke Malaysia untuk mendidik tenaga ahli dari Malaysia dalam rangka membanun industri jalan tol di negerinya. Kini, mereka lebih maju dari Indonesia. Sang guru berubah menjadi murid, dan muridnya beralih menjadi guru. 

Prestasi mereka bermula dari visi yang diciptakan lebih dari dua dekade lalu. Lebih penting dari itu, prestasi mereka adalah cerminan dari upaya keras mewujudkan visi tersebut.

Jasa Marga sebagai Corporate Strategyc Negara

Tentunya, tetap tidak mudah untuk mewujudkan hal-hal positif yang menjadi sasaran dari cakrawala Direksi JSMR.

Potensi kemampuan memperoleh dana yang lebih besar (baik melalui hutang maupun bursa saham) bagi pengembangan investasi membangun ruas jalan tol baru tentunya perlu dibarengi dengan kemampuan manajemen investasi yang baik. Bila tidak, kesalahan investasi yang terjadi pasti berpotensi membuat perusahaan terpuruk dan berujung pada gagalnya tujuan Leverage JSMR. 

Oleh karena itu, seharusnya Negara menugaskan HC JSMR sebagai Corporate Strategyc dalam industri Jalan Tol di negeri ini. 

Dengan penugasan ini maka HC JSMR sebagai Corporate Strategyc Negara dalam industri Jalan Tol perlu memperkuat Human Capital-nya terutama di bidang keuangan dan investasi serta Research and Development (R and D) di bidang rekayasa teknik sipil, teknik trasportasi, teknik lingkungan dan disiplin ilmu lainnya.

Fokus

Penulis mengusulkan agar HC JSMR bukan hanya fokus menjadi Operating Holding Company tapi juga fokus menjadi Non - Operating Holding Company Artinya, HC JSMR harus membebaskan bisnis operasionalnya yang tidak strategis. 

HC JSMR bisa menjadi Investment Holding atau Strategic Holding. Dengan demikian, HC JSMR perlu menjadikan aset operasionalnya seperti JMTM, JMTO dan JMRB yang kini menjadi bisnis intinya menjadi perusahaan publik melalui Initial Public Offering (IPO) 

Good and Great

Ada pesan yang tersirat dari Direksi JSMR yang mengajak kita semua memandang cakrawala Jasa Marga jauh ke depan dengan perasaan optimis. 

Bukan hanya sekelompok orang di Perusahaan kita ini yang benar-benar bergegas menyingsingkan lengan baju dan melangkah sigap menyongsong masa depan yang makin kompetitif. Namun, faktanya seluruh karyawan HC JSMR mendukung transformasi ini.

Dengan Transformasi Korporat dan penerapan Budaya AKHLAK, Kita tidak mudah terkesima oleh keberhasilan yang dirayakan secara gegap gempita dan kita menyadari bahwa kesuksesan dapat tercapai tidak dalam waktu beberapa tahun saja. Dari situ kita mengerti bahwa memerlukan waktu yang panjang untuk HC JSMR mencapai prestasi cemerlang, yang tidak sekadar baik (good), tetapi mulia (great). 

Lingkaran Kepedulian dan Lingkaran Pengaruh

Ada dua istilah yang relevan dengan pembicaraan di sini tentang Hijrah Untuk Membangun Cakrawala Jasa Marga Jauh Ke Depan yaitu circle of concern (lingkaran kepedulian) dan circle of influence (lingkaran pengaruh).

Lingkaran Kepedulian
Lingkaran kepedulian adalah cakupan hal-hal yang menarik perhatian atau menjadi kepedulian kita. 

Lingkaran Pengaruh
Lingkaran pengaruh adalah cakupan hal-hal yang masing-masing dapat kita lakukan. 

Menaruh perhatian pada cakrawala 2044 Perusahaan kita ini adalah contoh lingkaran kepedulian. Namun, yang lebih penting tentu bagaimana kita sebagai Insan HC JSMR berpartisipasi menterjemahkan cakrawala Direksi HC JSMR hingga 2044 dalam lingkaran kepedulian. 

Kemudian juga menjadi lingkaran pengaruh adalah bagaimana mewujudkan visi dan misi jangka panjang menjadi kenyataan, membantu penerus kita di perusahaan HC JSMR ini untuk tetap setia dalam upaya mewujudkan visi atau impian perusahaan dengan cara-cara yang semestinya, seperti penerapan Good Corporate Governance dan penerapan Budaya AKHLAK yang konsisten dan persisten.**

Selamat Tahun Baru
1 Muharram1444 Hijriah

Semoga Harapan Menjadi Kenyataan

Aamiin Yaa Robbal Aalamiin

Semangat Indonesia Maju

Jasa Marga Connecting Indonesia

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
 
Google
 

LINK