KULTUM DAN PENGALAMAN SPRITUAL

Written by Heri Susanto on Kamis, Juli 03, 2008

Di siang hari yang terik, saya suatu saat mengikuti kultum yang diselenggarakan di suatu Masjid Perusahaan BUMN yang terkemuka di Negeri ini. Siang ini isi kultum yang disampaikan terasa sangat menyentuh spiritual yang sangat mendalam. Tanpa kesan menggurui Khotib yang menyampaikan kultum yang berjudul “Manusia bukanlah mahluk Tuhan yang mempunyai pengalaman spiritual namun sesungguhnya manusia adalah mahluk spiritual yang menjalani hidup sebagai manusia”. Kalimat ini berulang kali saya renungkan untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya namun hal ini perlu di renungkan dengan hati yang bersih dan tenang. Sampai dengan di tulisnya artikel ini, saya baru memahami sedikit makna yang terkandung di dalamnya.

Pada kesempatan yang sama khotib pun memberikan wawasannya dengan mempertajam artinya suatu makna hidup beragama yang sesungguhnya. Banyak di antara kita yang mengaku beragama tapi tidak menjalankan hidup sesuai apa yang diajarkan oleh agama tersebut. Beribadah hanyalah suatu hal rutinitas saja karena sebagian dari kita masih mempunyai perspektif bahwa Tuhan akan menyiksa kita jika kita melakukan dosa atau tidak menjalankan ibadah. Hal ini benar sesuai dengan yang terkandung di dalam kitab suci. Namun di sisi lain khotib pun menjelaskan bahwa Tuhan adalah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan akan memberi apa yang hambanya minta dan Tuhan melarang hambanya untuk berputus asa.

Disinilah ada suatu hal yang menarik dari sifat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang perlu kita amalkan bersama. Ternyata semua manusia jika memberi sesuatu kepada sesamanya pasti merasakan kebahagiaan spiritual, hal ini bisa kita lihat dalam dunia nyata. Contohnya, Nabi Muhamad Saw tidak akan sayang terhadap harta mau pun kekuasaannya untuk memberikan kesejahteraan untuk umatnya. Ternyata dalam dunia yang modern saat ini masih ada juga tokoh terkemuka di dunia yang mencontoh kebiasaan yang mulia dari Nabi Muhamad Saw seperti misalnya Bill Gates, AA Gym, Nelson Mandela dll.

Mereka memberikan sesuatu kepada sesamanya justru merasakan kebahagiaan, dengan sifat pengasih dan penyayang yang mereka miliki, justru tidak merasakan harta dan kekuasaannya berkurang. Disinilah mereka sudah mencapai fase dimana pengalaman spiritual ternyata lebih penting dari pada harta atau kekuasaan. Ternyata, mereka malah dimuliakan hidupnya di dunia dan Insya Allah di akhirat pula. Namun di sisi lainya dalam realitas sehari –hari disekeliling kita, justru ada sebagian di antara para penguasa yang mempersulit hidup sesamanya, malah terkadang kekuasaan hanya untuk mempermainkan orang – orang kecil yang di bawah kekuasaannya. Pertanyaannya, apakah mereka para pejabat perusahaan BUMN yang hadir di Kultum tersebut mau dan mampu menyerap nalar yang disampaikan khotib tersebut ?

Walahualam bi shawab

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
 
Google
 

LINK