REFLEKSI PENUGASAN KARYAWAN DARI HOLDING KE ANAK PERUSAHAAN
Written by Heri Susanto on Selasa, Januari 05, 2016
Mencermati
penugasan karyawan dari Holding ke anak perusahaan yang telah berlangsung
selama 3 (Tiga) bulan. Penugasan ini seharusnya mejadikan siapapun yang
ditugaskan menjadi karyawan yang profesional, dimana dituntut kinerja karyawan
yang lebih professional dan mengharuskan membangun Good Corporate Culture (GCC) secara konsisten disamping penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Anak
Perusahaan.
Dari sisi
Organisasi, perlu meningkatkan lagi Misi kinerja Organisasi di Anak Perusahaan
agar dapat lebih mengupayakan kinerja seluruh sumber daya manusia yang saling
mendukung secara utuh dan tidak saling melemahkan. Hal ini dapat di capai dengan meningkatkan pemahaman kita
semua terhadap fungsi dan peran dari tiap-tiap bagian dari Organisasi Anak
Perusahaan ,sehingga terwujud tatanan kerja yang lebih teratur dan terarah dalam
semangat peningkatan kinerja yang seiring dan sejalan. Namun, sayangnya misi
luhur ini tidak selamanya berjalan sebagaimana mestinya karena disinyalir ada
beberapa karyawan yang telah mempunyai jabatan struktural yang strategis di
manajemen Anak Perusahaan, pada saat ini melakukan praktek - praktek yang
menguntungkan tujuan "mereka", walau merugikan Anak Perusahaan.
Ironisnya tidak ada tindakan apa pun dari manajeman Anak Perusahaan.
Budaya
Perusahaan di Anak Perusahaan :
Beberapa
budaya di Anak Perusahaan seperti ini yang yang tidak layak dipertahankan, di
antaranya adalah :
1. Dictator culture,
2. Cost cutting culture,
3. Blame culture,
4. Bureaucratic and process culture,
5. They culture,
6. Inside out culture.