MENGAMATI TRANSFORMASI BUDAYA PERUSAHAAN DI JASA MARGA
Written by Heri Susanto on Rabu, Agustus 17, 2022MENGAMATI TRANSFORMASI BUDAYA PERUSAHAAN DI JASA MARGA
Oleh : Heri Susanto/05258
Budaya Perusahaan Kelas Dunia
Perusahaan kelas dunia, tidak cukup hanya dengan berbekal manajemen profesional, melainkan budaya yang unggul. Banyak contoh Perusahaan kelas dunia yang menunjukkan keunggulannya karena di samping kepiawaian manajemennya juga menjaga budaya Perusahaannya secara konsisten.
Perusahaan dengan budaya yang kuat biasanya dinilai dan dirasakan oleh pihak lain yang telah memiliki gaya tertentu, misalnya “cara melakukan segala sesuatu” pada Procter & Gamble , Toyota, Samsung, Johnson & Johnson. Mereka sering menjadikan nilai-nilai yang dianut bersama itu semacam kredo atau pernyataan misi dan secara serius mendorong para manajer mereka untuk mengikuti pernyataan tersebut. Selanjutnya, gaya dan nilai-nilai suatu budaya yang kuat cenderung tidak banyak berubah walaupun ada pergantian CEO karena akar-akarnya sudah mendalam.
Dalam budaya korporat yang kuat, hampir semua karyawan menganut seperangkat nilai - nilai dan metode menjalankan bisnis yang relatif konsisten. Atas dasar keadaan tersebut, para karyawan dapat mengadopsi nilai-nilai ini dengan sangat cepat. Apabila kesadaran budaya telah sangat mendalam, dapat terjadi seorang eksekutif akan dikoreksi oleh bawahannya, selain juga oleh atasannya, jika dia melanggar norma-norma organisasi.
Best Practice
Mengamati transformasi Jasa Marga (JSMR) bagi penulis sangat challenging karena kita semua tahu bahwa Jasa Marga adalah salah satu BUMN terbesar di negeri ini. Sehingga, ukuran perubahannya sangat besar dan tentu kompleksitasnya sangat tinggi. Di samping itu, bisa dikatakan Jasa Marga menjalankan management best practice di antara BUMN lain di negeri ini sehingga apa yang dilakukannya selalu menjadi model bagi BUMN lain.
APIC Menjadi AKHLAK
Bagi perusahaan raksasa dan heterogen dengan operasinya begitu luas mencakup seluruh tanah air seperti Jasa Marga, kondisi ini tentu sangat penting menerapkan budaya korporat.
Dari begitu banyak inisiatif transformasi yang dijalankan di Jasa Marga -- penajaman visi, redefinisi portofolio bisnis, restrukturisasi organisasi, hingga transformasi manusia -- ada satu inisiatif yang paling menarik minat perhatian saya. Yaitu, perubahan budaya perusahaan.
Semula Jasa Marga menerapkan Kredo APIC Yaitu Agility, Professionalism, Integrity, dan Customer Focus. Kemudian sejalan dari Instruksi Menteri BUMN Erick Thohir berubah Kredonya menjadi AKHLAK, yang terdiri dari : Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
CEO dan CULTURE BUILDER
Budaya perusahaan secara konsisten selalu muncul sebagai faktor penentu kesuksesan jangka panjang perusahaan. Budaya perusahaan menjadi semacam ''DNA kesuksesan'' maka setiap organisasi membutuhkan para CEO yang sekaligus seorang Culture Builder.
Di organisasi manapun perubahan budaya perusahaan adalah persoalan yang paling sulit. Kebanyakan CEO kalau bisa tak menyentuh persoalan ini, karena persoalan budaya selalu menyangkut orang, sarat dengan Corporate Politics karena itu memiliki resiko sangat besar.
CEO dan ROLE MODEL
Proses perubahan Budaya Perusahaan ini tak bisa didelegasikan, seorang CEO mau tak mau harus turun tangan sendiri maka mau tak mau ia harus siap menjadi Role Model. Tanpa Role Modeling kredibilitas si CEO akan rontok dan bisa dipastikan persoalan perubahan Budaya Perusahaan yang sudah dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir tak akan bisa dituntaskan.
Seorang CEO tak cukup hanya menjadi perumus Visi dan Strategi handal atau seorang eksekutor yang piawai, tapi ia juga harus menjadi seorang Culture Builder yang mumpuni.
Role Model Di JSMR Grup
Metode dan upaya yang dilakukan oleh BOD dan BOC untuk menjadi Role Model Budaya AKHLAK di JSMR Grup melalui program rutin CEO Message yang di publikasikan melalui media sosial Instagram, Whatsapp grup dan lain - lain.
Mengikuti trend yang up to date, JMLI melalui studionya menyelenggarakan acara Podcast dengan pembicara para BOD dan BOC. Seharusnya Role Model ini tidak berhenti hanya di BOD dan BOC tapi juga menular ke seluruh karyawan JSMR Grup.
Akumulasi Budaya AKHLAK di JSMR Grup
Seperti di awal tulisan ini, Perusahaan dengan budaya yang kuat biasanya dinilai dan dirasakan oleh pihak lain yang telah memiliki gaya tertentu, “cara melakukan segala sesuatu” . Seluruh karyawan sering menjadikan nilai-nilai yang dianut bersama itu semacam kredo atau pernyataan misi dan secara serius mendorong para manajer mereka untuk mengikuti pernyataan tersebut. Selanjutnya, gaya dan nilai-nilai suatu budaya yang kuat cenderung tidak banyak berubah walaupun ada pergantian CEO karena akar-akarnya sudah mendalam.
Akumulasi dari budaya AKHLAK di Jasa Marga tahun 2022 diharusnya dapat menghasilkan sebuah lingkungan publik yang berbudaya. Pada saat ini Jasa Marga memiliki kurang lebih 7.953 karyawan, artinya ada potensi bagi Jasa Marga untuk membangun budaya pada 7.953 warga Indonesia. Jumlah yang cukup signifikan untuk menciptakan critical mass dalam membangun Indonesia yang berbudaya dan mengelola total asset perusahaan sebesar +/- Rp. 98.86 Triliun, panjang ruas Jalan Tol 1.809 km untuk tumbuh dan berkembang bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Jika lingkungan berbudaya AKHLAK di JSMR Grup menjadi sangat masif.
Apakah Anda Siap ?
Semangat Indonesia Maju
Jasa Marga Connecting Indonesia