PREDIKSI RESESI EKONOMI GLOBAL TAHUN 2022 DAN DAMPAKNYA

Written by Heri Susanto on Rabu, Agustus 17, 2022

PREDIKSI RESESI EKONOMI GLOBAL TAHUN 2022 DAN DAMPAKNYA 
UNTUK HOLDING PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

Oleh : Heri Susanto/05258

Awal Krisis Ekonomi Global 2022

Resesi dunia bisa segawat ini. Situasi sepanjang tahun 2022 berpotensi hingga tahun 2023, semuanya semakin tak pasti. Berbagai perkembangan menebar kekhawatiran, bertemunya pandemi Covid 19 Varian baru BA4 dan BA5, perang antara Rusia dan NATO di Ukraina yang berdampak terjadinya krisis energi, krisis pangan, permasalahan supply chain dan krisis keuangan yang berujung pada resesi ekonomi global. 

Gejolak terjadinya krisis ekonomi global sudah bisa dirasakan sejak awal tahun 2022 karena pada saat itu ekonomi global mengalami penurunan pertumbuhan yang diikuti dengan peningkatan inflasi atau stagflasi. 

Stagflasi

Stagflasi adalah kondisi dimana pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan bahkan turun, dibarengi dengan inflasi yang tinggi. Peningkatan resiko stagflasi membuat resesi ekonomi sulit dihindari. Resiko stagflasi cukup besar dengan konsekuensi berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Stagflasi akan sangat berbahaya karena dari sisi permintaan akan menggerus daya beli masyarakat.
Sementara dari sisi penawaran tenaga kerja akan beresiko pada pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Inflasi

Ketika inflasi meningkat, berarti biaya input produksi perusahaan akan meningkat. Pada satu sisi, produsen tidak bisa langsung menaikan harga barang pokoknya karena daya beli sedang rendah. 

Bagi penulis, sebelum harga BBM dinaikan oleh pemerintah harga-harga bahan pokok sudah naik. Apalagi harga BBM naik, harga semua kebutuhan pokok yang kita beli  menjadi sangat mahal. Sebagian besar bahan-bahan makanan kita impor misalnya kedelai dan gandum dan lain-lain. Kehidupan rakyat dibawah semakin sengsara.


Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Gejolak ekonomi global saat ini akan mempengaruhi melemahnya nilai tukar Rupiah atau depresiasi.
Ditambah lagi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) bersama-sama menaikan tingkat suku bunga dan diikuti oleh Bank Sentral Negara lainnya di seluruh dunia. Kebijakan ini berakibat dollar sulit di dapat dan nilai dollar menjadi naik terhadap rupiah. Ketika depresiasi terjadi semua agenda ekonomi akan pasti terpengaruh. Depresiasi ini sangat berpengaruh pada rencana produksi atau rencana investasi dari Perusahaan Swasta mau pun BUMN.

Dikala Bank Sentral di seluruh dunia menaikan suku bunga, justru Bank Indonesia (BI) malah tidak menaikan suku bunga. Pertanyaannya, mengapa BI tidak menaikan suku bunga ?

Nilai tukar rupiah

25 Juli 2022

Nilai tukar rupiah pada pagi hari ini melemah ke posisi Rp. 14.975/US$ 1. Sepanjang tahun ini rupiah sudah melemah sekitar 4,9%. Pelemahan disebabkan oleh derasnya capital outflow.

Berdasarkan data transaksi 11 - 14 Juli 2022, investor asing di pasar keuangan domestik melakukan jual neto Rp 8,56 triliun. Dari awal tahun, capital outflow sudah menembus Rp 127,28 triliun.

Kendati rupiah melemah, kinerja mata uang Garuda masih lebih baik dibandingkan mata uang sejumlah negara. Meskipun demikian tidak ada jaminan Indonesia kebal dari Krisis ekonomi global tahun 2022. 

Rupee India sepanjang tahun ini sudah rontok 6,8% sementara ringgit Malaysia anjlok 6,4% dan bhat Thailand amblas 9,2%.

Bank Indonesia (BI) Tidak Menaikan Suku Bunga

Balik ke pertanyaan di atas. Kenapa Bank Indonesia (BI) tidak menaikan suku bunga, justru bank-bank sentral lain menaikan suku bunga ? Yah, tanya sama Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Berdasarkan data dari website Bank Indonesia  Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 sebesar 136,4 miliar dolar AS,  lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2022 sebesar 135,6 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.


Stabilitas Nilai Tukar Rupiah dan Menekan Inflasi

Meskipun cadangan devisa Indonesia sebesar 135,6 miliar dolar. Tapi menurut penulis tindakan ini tidak rasional untuk saat ini. 

Dalam kondisi seperti sekarang, prioritas pertama adalah menjaga stabilitas rupiah dan menekan inflasi. Kenapa ? Karena rupiah cenderung melemah akhir-akhir ini dengan mata uang dunia lainnya. 

Kita tidak ingin, penurunan rupiah ini mencapai suatu level kritis dan rupiah terjun bebas. Akibatnya bisa mematikan ekonomi Indonesia dan menghancurkan “jejaring ekonomi”. Untuk saat ini, lupakan dulu “pertumbuhan ekonomi”, yang penting jaga kestabilan “jejaring ekonomi” Indonesia. Seperti diketahui sektor industri dan infrastruktur di negara Indonesia bahan bakunya mayoritas harus impor. Inflasi ini juga akan berpengaruh terhadap Rencana Asset Recycling Industri Jalan Tol di Indonesia dan eskalasi atau Cost Overrun untuk proyek-proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan tol milik Holding PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Apa Yang Bisa DIlakukan Bank Indonesia Untuk Menstabilkan Rupiah ?

Paling tidak ada dua : 

Pertama, intervensi pasar modal dengan menjual dolar dan membeli rupiah dengan menggunakan devisa negara, atau 

Kedua, Menaikkan suku bunga. 

Cara pertama, adalah cara bunuh diri untuk kondisi seperti sekarang ini. Kenapa ? Karena kekuatan pasar saat ini tidak akan mudah dilawan. Cadangan devisa Indonesia yang hanya sekitar beberapa 136,4 miliar dollar AS bisa dibilang relatif kecil dalam takaran pasar uang. Cadangan devisa juga tidak sanggup menanggung beban subsidi BBM.   
APBN 2022, pemerintah menetapkan harga minyak mentah 63,0 dolar AS per barel. Sedangkan saat 26 Juli 2022 kenaikan harga pasar ekspor mencapai 105,15  dolar AS per barel. Selain itu, resiko dari strategi ini sangat besar karena senjata kita (cadangan devisa) akan semakin tumpul (semakin kecil) kalau dipakai. Ketika jumlah cadangan turun ke suatu level kritis di mana pasar tidak percaya metode ini akan berhasil, investor akan menyelamatkan diri sendiri dengan capital outflow dan semakin melemahkah rupiah dalam proses itu. Rupiah akan jatuh, terjun bebas. 

Ingat sejarah jatuhnya poundsterling Inggris tahun 90-an ? Bank of England yang merupakan Bank Sentral Eropa sepertinya lebih kokoh dari BI. Ia pun gagal mempertahankan mata uangnya. Ingat berapa miliar dolar yang dihabiskan Bank of Thailand untuk mempertahankan Thai Bath ? Maka, jadikan devisa negara hanya sebagai “threat”, pakailah dengan sangat hati-hati. 

Cara kedua lebih bagus. 
Apa yang terjadi ketika bank sentral suatu negara menaikkan suku bunga ? Ada sekelompok investor yang hidup dengan cara mencari tempat-tempat di jejaring ini yang memberikan bunga lebih tinggi. Investor seperti ini, akan tertarik untuk menaruh modalnya ke negara tersebut sehingga menguatkan mata uang negara tersebut. Bila tindakan ini tidak bisa menarik investor, paling tidak tindakan ini bisa mengurangi niat investor yang sudah di Indonesia untuk tidak melakukan Capital Outflow ke negara lain yang lebih menguntungkan.

Prediksi Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia

Prediksi kenaikan suku bunga acuan BI menguat seiring dengan kenaikan tingkat inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi Juni 2022 mencapai level 4,35%. Tingkat inflasi ini sudah di atas proyeksi BI sebesar 2%-4% dan merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir.

Di sisi lain, kebijakan moneter yang agresif dari Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed)  berdampak pada respon investor di pasar modal, termasuk di Indonesia. Aliran modal asing yang keluar dari pasar saham dan tren pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Berdasarkan data RTI Business, kinerja IHSG selama tiga bulan terakhir melemah sebesar 4,18%.

Perbandingan Krisis Ekonomi  
1998 dan 2008

Krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2022 dampaknya akan lebih parah dari 1998 dan 2008. Kalau di tahun 1998 hanya terjadi di kawasan Asia, sementara di luar Asia, ekonominya Rebound karena waktu itu ada kenaikan harga komoditas. Sama juga dengan tahun 2008 yang terkena paling signifikan itu negara Amerika Serikat tapi yang terkena hanya sektor keuangan akibat kasus subprime mortgage, sementara sektor riil di Amerika Serikat tetap bergerak. 

Krisis Ekonomi 2022

Nah yang terjadi sekarang situasi itu justru terbalik. Disaat pandemi Covid 19 melanda, semua sektor ekonomi mengalami penurunan. Ditambah lagi adanya gejolak geopolitik yang meluas di Eropa karena dampak konflik Rusia - Ukraina. Hal ini berdampak  melonjaknya harga energi, pangan dan inflasi.

Akumulasi itulah yang menyimpulkan situasi sekarang, yang tidak baik-baik saja akan lebih buruk bila dibandingkan dengan krisis 1998 dan 2008. Oleh karena itu penulis menyarankan agar otoritas keuangan negara, terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Caranya, harga-harga komoditas yang diatur pemerintah agar ditahan dulu kenaikannya. Implikasinya memang akan menggerogoti fiskal tetapi jika harga-harga komoditas dibiarkan tertransmisi kepada konsumen dan  masyarakat, ekonomi Indonesia akan sulit tumbuhnya dan masyarakat akan semakin menderita. Semoga Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk rakyat bawah.

Word Bank

World Bank dalam laporan terbarunya bertajuk Global Economi Prospect Juni 2022, menggambarkan rumitnya kondisi saat ini. Mereka memperingatkan resesi ekonomi muncul bersamaan dengan stagflasi akibat pandemi covid 19, ditambah lagi perang Rusia - Ukraina.

Bank Dunia bahkan menyebut, situasi sekarang memiliki banyak kemiripan dengan dekade 1970 -an. Dimana gangguan sisi pasokan yang terus menerus, didahului oleh kebijakan moneter yang akomdatif  di negara - negara maju.

PREDIKSI RESESI EKONOMI GLOBAL 2022 

REFINANCING ASSET RECYCLING DAN PEMBANGUNAN RUAS JALAN TOL BARU SERTA PEMELIHARAAN RUAS JALAN TOL MILIK HOLDING PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

Rencana Asset Recycling JSMR

BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) resmi mengalihkan kepemilikan sahamnya di 4 ruas tol sepanjang Trans Jawa ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Aksi ini sebagai bagian dari restrukturisasi perseroan. 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (6/7/2022), emiten berkode JSMR ini resmi memisahkan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad dan memasukkannya ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol per 1 Juli 2022. "Nilai keseluruhan transaksi adalah sebesar Rp18,11 triliun Dengan sifat hubungan afiliasi JTT merupakan perusahaan terkendali dengan jumlah persentase kepemilikan saham perseroan sebesar 99 persen atau lebih dari seluruh modal ditempatkan dan disetor JTT.

Adapun, kepemilikan 4 ruas tol yang dialihkan ke anak usaha tersebut yakni ruas Tol Transjawa 

1. Jakarta-Cikampek, 

2. Surabaya-Gempol, 

3. Semarang Seksi A, B, C, dan 

4. Palimanan-Kanci. 

Berdasarkan laporan keuangan per akhir tahun 2021, total nilai aset keempat ruas jalan tol tersebut mencapai Rp5,78 triliun dengan pendapatan tol Rp2,49 triliun. 

Selain ruas tol, JSMR juga mengalihkan kepemilikan di 9 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ke JTT. 

Kesembilan ruas tersebut adalah

1. Medan-Kualanamu-Tebing 
    Tinggi sepanjang 61,7 km 
    dengan kepemilikan 55%, 

2. Jakarta Cikampek II Elevated 
     sepanjang 36,4 km dengan 
     kepemilikan 80%, 

3. Semarang-Batang sepanjang 75 
     km dengan kepemilikan 40%, 

4. Gempol-Pandaan sepanjang 
    13,6 km dengan kepemilikan 
    40%.

5. Pandaan-Malang sepanjang 
    38,9 km dengan kepemilikan 
    60%, 

6. Gempol-Pasuruan sepanjang 
    34,2 km dengan kepemilikan 
    99%, 

7. Balikpapan-Samarinda 
    sepanjang 98,9 km dengan 
    kepemilikan 67%, 

8. Manado-Bitung sepanjang 39,9 
     km dengan kepemilikan 65%, 

9. Bali Mandara sepanjang 9,7 km 
    dengan kepemilikan 65%.

Keterbukaan tersebut juga menyebutkan alasan internal pengalihan kepemilikan sehingga membentuk sub holding Tol Trans Jawa tersebut. 

Pertama, mendukung bisnis secara berkesinambungan, perseroan melakukan strategi financing dan asset recycling. Pemisahan ini menjadi implementasi program financing dan asset recycling yang diamanahkan dalam RJPP. "Dengan dilakukannya pemisahan, perseroan dapat memperoleh pendanaan yang memperkuat struktur permodalan melalui pendanaan berbasis ekuitas dari pembentukan subholding Transjawa guna memperbaiki kondisi keuangan.

Kedua, mendukung pengembangan melalui skema equity fundraising dengan tetap menjaga solvabilitas perseroan. Dengan pertumbuhan pendapatan tol yang tinggi (CAGR 9,2 persen), pengelolaan operasi dan organisasi yang lebih efisien. "Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad mempunyai potensi value yang dapat terus ditingkatkan melalui efisiensi di bidang operasional dan pemeliharaan meningkatkan dan menjaga kenyamanan, keamanan, dan kelancaran, serta menjaga kualitas jalan tol agar dapat memenuhi standar pelayanan minimal jalan tol".

Ketiga, mempertajam dan mengoptimalkan strategi bisnis perseroan dalam pengelolaan aset-asetnya, maka pembagian peran strategis perseroan meliputi asset owner, asset manager dan asset provider. Keempat, pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad dapat menjadi katalis dan parameter bagi pemanfaatan aset-aset perseroan lainnya serta akan menjadi tolak ukur bagi implementasi pengembangan strategi perusahaan di masa yang akan datang.

Privatisasi

Privatisasi dalam kenyataannya memang mengalihkan kepemilikan negara (yang diwakili oleh pemerintah) kepada sektor swasta, karena pemerintah telah menyadari bahwa beban dan lingkup tugas pemerintah sudah menjadi lebih besar sehingga akan lebih efektif dan efisien apabila tugas-tugas yang selama ini menjadi tanggung jawab pemerintah (melalui BUMN) dialihkan kepada pihak swasta. Jadi sebenarnya tidak ada yang menakutkan ataupun membahayakan, nothing harm, apalagi bila kita menyimak bahwa privatisasi ini telah pula dilaksanakan oleh berbagai negara didunia, yang semuanya berakhir dengan baik. 

Rumah Berjendela Kaca

Privatisasi adalah penting, karena privatisasi ibarat menjadikan BUMN perusahaan yang transparan sebuah langkah yang mirip upaya menjadikan rumah berjendela kaca yang memungkinkan cahaya matahari 
masuk dan membunuh kuman-kuman di dalam rumah secara alami, Bukankah matahari adalah disinfektan yang paling alami. Sama seperti itu, transparansi adalah disinfektan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang alami juga. Namun, makna privatisasi tidak boleh sekadar menjual saham BUMN entah ke mana asal membayar tertinggi.

Pameo Dunia Investasi

Krisis ekonomi global akan mendorong turunnya mayoritas harga saham dunia. Pasalnya, krisis ekonomi global akan mempengaruhi fundamental kinerja dan laba perusahaan dunia termasuk menggerus devisa dan juga makro ekonomi di tiap negara. Index harga saham dunia rontok.

Di dunia investasi dikenal pameo seperti ini,  "Kalau kondisi makro sudah tidak bagus, tidak ada lagi saham yang masih menarik." 

Dampak dari krisis ekonomi global terhadap Industri Jalan Tol di Indonesia, yaitu :

Pertama, berpotensi tertundanya proyek pembangunan ruas - ruas jalan tol di Indonesia. 

Kedua, Inflasi berdampak terhadap eskalasi harga atau Cost Overrun pada proyek-proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan tol milik Holding PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Ketiga, berpotensi tertundanya program Asset Recycling JSMR Grup.

Meskipun demikian aksi korporasi Asset Recycling JSMR pada akhirnya tetap akan menjadi rebutan para investor setelah resesi ekonomi global berakhir.***05258

Semangat Indonesia Maju

Jasa Marga Connecting Indonesia

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
 
Google
 

LINK